Minggu, 03 Maret 2019

Tips memilih LSP yang Tepat

Beberapa hal apa sajakah yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tipe LSP (antara LSP P1 dengan LSP P3) dan uji sertifikasi yang ditawarkan? 

Di bawah ini ada 3 pertanyaan mandiri yang dapat membantu calon pengambil sertifikasi dalam menentukan pilihan mereka:

A. Standar apa yang dipakai?
  • Apakah relevan dengan kebutuhan organisasi dan/atau kebutuhan individu pengambil ujian sertifikasi baik untuk kebutuhan mereka saat ini maupun kebutuhan mereka di masa mendatang?
  • Apakah dasar rujukan memiliki cakupan bersifat nasional saja atau lebih luas di tingkat regional dan internasional?
  • Sejauh apa standar ini diakui dan diterima oleh komunitas MR dan industri yang terkait sebagai pengguna dan sejauh mana keberlanjutan standar tersebut?
B. Standar kompetensi kerja apa yang digunakan?
  • Sejauh apa SKK yang dipakai mencerminkan kualitas dan tingkat kedalaman elemen kompetensi yang diadopsi? Hal ini sangat fundamental karena kualitas elemen kompetensi akan sangat berpengaruh pada kualitas skema kompetensi yang ditawarkan oleh LSP.
  • Sejauh apa elemen kompetensi dalam SKK sejalan dan seiring dengan standar yang dijadikan rujukan?
  • Sejauh apa SKK yang dipakai direkognisi oleh asosiasi profesi bidang yang relevan?
C. Skema kompetensi yang ditawarkan?
  • Skema kompetensi apa saja yang ditawarkan dan sejauh apa skema yang tersedia tersebut sesuai dengan kebutuhan organisasi dan/atau individu pengambil ujian sertifikasi.
  • Apakah setiap skema yang ditawarkan telah divalidasi oleh BNSP dan absah menjadi cakupan lisensi yang telah dimiliki oleh LSP tersebut atau masih dalam proses validasi BNSP?
  • Apakah kaitan antar satu skema ke skema lainnya jelas dan sejalan dengan kebutuhan jenjang pengembangan kompetensi SDI organisasi dan/atau individu pengambil ujian sertifikasi tersebut?
D. Metode pelatihan apa yang dipakai?
  • Apakah sesuai dengan pendekatan ‘adult learning’ dan berbasis ‘competency development’? Misal apakah tingkat rasio komposisi studi kasus dan teori berimbang?, atau apakah ada penggunaan simulasi yang dapat mengasah kompetensi dengan lebih tajam?, dan lain sebagainya.
  • Apakah efektifitas pelatihan terukur, sehingga dapat menjadi masukan bagi pengembangan SDI organisasi?
  • Apakah didukung oleh tim instruktur yang memiliki reputasi tinggi baik dari segi teoritis penguasaan standar yang dipakai maupun dalam penguasaan praktis penggunaan standar tersebut?
E. Metode dan materi uji sertifikasi yang dipakai?
  • Apakah asesor yang digunakan berlisensi asesor dari BNSP serta menguasai standar yang digunakan baik dari segi penguasaan teoritis maupun praktis?
  • Apakah materi uji sertifikasi dirawat dan dikembangkan terus-menerus sejalan dengan kebutuhan profesi dalam cakupan standar yang digunakan?
  • Sejauh apa reputasi organisasi pelaksana dalam mengadakan proses uji kompetensi, misal penjadwalan ujian sertifikasi, persiapan tempat uji kompetensi, tingkat pelayanan selama proses ujian sertifikasi, maupun dalam proses penerbitan sertifikat, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar